Lompat ke isi utama

Berita

BAWASLU KOTA BATU MEMINTA KPU UNTUK MENINGKATKAN SOSIALISASI KEPADA PEMILIH

Kota Batu-Pemilu 2019 merupakan pemilu terumit yang akan dilaksananakan di Indonesia. Hal ini karena pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilu presiden untuk pertama kalinya dilakukan serentak. Pemilih akan disodori 5 (lima) kertas suara, yaitu kertas suara untuk calon DPR, DPRD Prov, DPRD Kota, DPD, serta pasangan calon Presiden/Wakul Presiden. Belum lagi, ada 16 parpol yang akan berkontestasi, dimana 4 di antaranya merupakan parpol baru. "Masyarakat pemilih masih banyak yang belum mengenal seluruh parpol peserta pemilu. Dari 16 parpol, hanya 6 parpol saja yang sudah dikenal luas. Bahkan parpol yang sudah lama ikut pemilu pun, pemilih ada yang tidak tahu," ungkap Ketua Bawaslu Kota Batu, Abdur Rochman, Rabu (19/12). Kondisi ini tentunya memprihatinkan karena hal ini akan membatasi masyarakat pemilih dalam menentukan pilihan. "Ada pemilih yang mengenal calegnya, tetapi tidak tahu partainya. Pemilih tentu akan kesulitan saat di bilik, sehingga waktu yang diperlukan di bilik membutuhkan waktu yang cukup lama," tegasnya. Terkait dengan hal itu, Bawaslu Kota Batu mendorong KPU untuk menggencarkan sosialisasi karena sosialisasi yang dilaksanakan masih belum maksimal. Tak hanya KPU, Bawaslu Kota Batu juga mendorong Pemkot Batu agar membantu fasilitasi sosialisasi pemilu 2019. "Kami dorong Pemkot Batu untuk membantu fasilitasi sosialisasi. Kami minta Kesbangpol memasang bendera parpol peserta pemilu di seluruh kantor kelurahan/desa, kecamatan dan Balai Kota. Pimpinan parpol juga minta dipasang di Alun-alun dan jalan protokol," tuturnya. Tak hanya pasang bendera, sosialisasi secara dialogis agar diperbanyak hingga ke tingkat kelurahan/desa. Demikian juga Humas diminta melakukan sosialisasi peserta pemilu melalui bando dan videotron secara terus menerus. "Perlu sosialisasi secara intensif, baik oleh KPU maupun fasilitasi pemerintah, agar pelaksanaan pemilu berjalan dengan sukses," tandasnya. (sup)
Tag
Berita