Lompat ke isi utama

Berita

Alfitra Salamm : Usia, gelar, dan lamanya kerja bukan tolak ukur utama integritas seseorang

Kota Batu (bawaslukotabatu.go.id) Usia, gelar akademik dan lamanya kerja bukan tolak ukur utama, seseorang itu dikatakan berintegritas. Hal itu disampaikan Dr. H. Alfitrah Salamm. APU, Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI, saat dirinya mengisi sesi diskusi bertajuk Kajian etik dan integritas Penyelenggara, di Kantor Bawaslu Kota Batu.(8/12/2021) Menurut Alfitrah, terdapat beberapa standar seseorang dikatakan berintegritas salah satunya, apabila seseorang itu mampu mempertahankan prinsip hidup yang dimilikinya dan teguh dalam menjaga moral dan etika sebagai landasan berperilaku. "Siapapun bisa dikatakan berintegritas, tak peduli usia, gelar akademik dan pengalaman kerja. Seseorang bisa dikatakan berintegritas apabila ia mampu menjaga prinsip hidup dengan baik dan memegang teguh moral dan etika sebagai landasan untuk berperilaku, dan itu yang harus dimiliki oleh Penyelenggara Pemilu" kata Alfitrah, dikutip Media Bawaslu Kota Batu saat sesi diskusi. Dikesempatan yang sama, Alfitrah mengatakan bahwa sebagai Penyelenggara Pemilu, integritas itu akan selalu diuji, dan tantangan terbesar penyelenggara adalah melawati ujian itu, dengan cara tetap mempertahankan perilaku baik di Masyarakat. "Jeda tidak melakukan Pengawasan Pemilu dan Pemilihan Kepala Daerah jangan membuat kita lengah. Integritas Penyelenggara akan selalu di uji kapanpun dan dimanapun, sehingga kita harus tetap berhati-hati dalam bersikap dan bertidak di Masyarakat, mengingat hal itu memiliki konsekuensi bagi Lembaga" Katanya. Penulis Buku berjudul titik noda lain Penyelenggaran Pemilu ini menegaskan, dalam proses menjalankan tugas sebagai Penyelenggara Pemilu, kewajiban Penyelenggara adalah menjunjung tinggi integritas dan menjaga kehormatan Penyelenggara Pemilu. Untuk itu Ia meminta KPU dan Bawaslu dapat melaksanakannya. "Penyelenggara yang berintegritas akan melahirkan Pemilu yang berintegritas. Tugas Penyelenggara adalah menjunjung tinggi integritas itu dan menjaga kehormatan sebagai Penyelenggara. Kita harus mampu mewujudkannya" tegas Alfitrah. "Hari ini Penyelenggara memiliki tantangan dalam penegakan etika, yang terkadang tidak disadari bahwa itu pelanggaran etika, Kita harus bekerja dengan hati dan pikiran, untuk mewujudkan Pemilu yang beringritas " kata Dia. Diketahui, pelaksanaan diskusi menyoal problematika penegakan etik dan tantangan penyelenggara mewujudkan Pemilu yang berintegritas oleh Alfitrah Salamm, juga dihadiri oleh Pimpinan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batu.(LK)
Tag
Berita
Publikasi