Bawaslu Kota Batu Hadir dalam TikTok Goes to Campus: Edukasi Melawan Disinformasi dalam Pilkada 2024
|
Batu – Dalam rangka meningkatkan kesadaran publik terhadap bahaya disinformasi dalam Pilkada 2024, Bawaslu Kota Batu berpartisipasi dalam acara TikTok Goes to Campus bertema "Melawan Disinformasi dalam Pilkada Tahun 2024." Acara yang berlangsung pada 23 Oktober 2024 ini digelar di Universitas Airlangga Surabaya dan dihadiri oleh jajaran Bawaslu Provinsi Jawa Timur, Pemerintahan Provinsi Jawa Timur, serta perwakilan Bawaslu Kabupaten/Kota se-Jawa Timur. Kehadiran Bawaslu Kota Batu menunjukkan komitmen dalam mendukung upaya preventif melawan penyebaran informasi palsu yang bisa berdampak negatif pada proses demokrasi di Indonesia (15/10/2024).
Acara ini dibuka oleh sambutan dari Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Timur yang menekankan pentingnya sinergi antara lembaga pengawas Pemilihan, pemerintah, dan masyarakat, khususnya kalangan anak muda, dalam melawan disinformasi yang sering kali disebarkan melalui platform digital, termasuk media sosial. Menurutnya, fenomena disinformasi yang meningkat menjelang pemilihan merupakan ancaman serius bagi integritas Pemilihan dan berpotensi memicu keresahan sosial. Oleh karena itu, pendidikan dan peningkatan literasi digital menjadi agenda krusial untuk mencegah terjadinya pelanggaran Pemilihan.
Bawaslu Kota Batu hadir untuk berbagi pengalaman mengenai strategi pengawasan informasi di media digital. Perwakilan dari Bawaslu Kota Batu menyampaikan bahwa salah satu strategi penting adalah melibatkan partisipasi masyarakat, terutama generasi muda, dalam mengidentifikasi, melaporkan, dan mengedukasi sesama terkait disinformasi. Generasi muda yang aktif menggunakan media sosial diharapkan bisa menjadi pelopor dalam menyebarkan informasi yang benar dan membangun kesadaran tentang bahaya dari disinformasi.
Selain itu, perwakilan dari Bawaslu Kota Batu turut mengikuti sesi diskusi dan lokakarya yang diadakan dalam acara tersebut. Pada sesi lokakarya, para peserta diajarkan cara mengenali tanda-tanda disinformasi, teknik penyaringan berita yang valid, serta pemanfaatan fitur-fitur di platform seperti TikTok untuk menangkal konten yang menyesatkan. Dengan keterampilan ini, diharapkan Bawaslu bersama masyarakat bisa lebih responsif dalam mengidentifikasi informasi hoaks yang berpotensi mengganggu tahapan Pilkada 2024.
Acara TikTok Goes to Campus ini juga menekankan pada kolaborasi strategis antara Bawaslu dan platform media sosial seperti TikTok dalam melacak dan menindak penyebaran informasi palsu. Sebagai salah satu platform yang paling banyak digunakan oleh anak muda di Indonesia, TikTok memiliki pengaruh besar dalam membentuk opini publik, sehingga kerja sama dalam melawan disinformasi sangat diperlukan. Kolaborasi ini diharapkan mampu mengurangi potensi terjadinya polarisasi yang berbahaya akibat dari informasi yang tidak benar.
Kegiatan ini berlangsung dengan penuh antusiasme dari para peserta, terutama mahasiswa yang aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab. Mereka memberikan berbagai masukan terkait strategi penyampaian informasi yang efektif di kalangan anak muda dan berbagi pandangan mengenai pentingnya kehadiran lembaga pengawas Pemilihan di ranah digital. Para peserta berharap agar Bawaslu dapat mengembangkan lebih banyak inisiatif dan kampanye edukatif berbasis digital untuk menciptakan Pemilihan yang aman dan damai.
Di akhir acara, Bawaslu Provinsi Jawa Timur menyampaikan apresiasi terhadap semua pihak yang berkontribusi dalam TikTok Goes to Campus ini. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membentuk masyarakat yang semakin melek digital dan semakin kuat dalam melawan disinformasi. Bawaslu Kota Batu, bersama Bawaslu Kabupaten/Kota lainnya di Jawa Timur, berkomitmen untuk terus mengawal tahapan Pilkada 2024 agar berjalan dengan transparan, adil, dan berintegritas.
Melalui keterlibatan aktif dalam acara ini, Bawaslu Kota Batu memperkuat komitmennya untuk tidak hanya mengawasi pelaksanaan Pemilihan, tetapi juga melindungi masyarakat dari ancaman disinformasi yang dapat mencederai kepercayaan publik terhadap proses demokrasi. Kolaborasi ini menjadi wujud nyata dari upaya pencegahan pelanggaran Pemilihan yang semakin beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan media sosial, sejalan dengan harapan akan terciptanya pemilihan yang lebih bersih dan damai di seluruh Indonesia.
Penulis : Imam
Editor : Humas