Lompat ke isi utama

Berita

SKPP Daring Bawaslu Jatim Akhirnya Resmi Dibuka

Bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (hardiknas), Sabtu 2/5, Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif (SKPP) daring Bawaslu Provinsi Jawa Timur resmi dibuka. Menggunakan aplikasi rapat virtual zoom, seluruh pimpinan Bawaslu Propinsi, jajaran sekretariat dan pimpinan Bawaslu Kabupaten/Kota terlibat dalam acara tersebut. Acara pembukaan juga diikuti 2.464 peserta SKPP daring yang berasal dari Jawa Timur dengan menyaksikan langsung melalui kanal youtube dan Instagram Bawaslu Jatim.

Mohammad Afifudin, Koordiv Pengawasan Bawaslu RI dalam sambutannya menyampaikan bahwa SKPP merupakan program inovatif Bawaslu untuk lebih membumikan pengawasan pemilu kepada masyarakat, khususnya generasi muda. “Bawaslu memiliki kewenangan melakukan pencegahan, pengawasan dan penanganan pelanggaran, melalui SKPP ini kita perluas keterlibatan masyarakat dan kaum muda untuk melakukan pengawasan pemilu secara partisipatif” ungkap Afif.

Masih menurut Afif, SKPP daring merupakan sebuah terobosan pengembangan pengawasan partisipatif ditengah pendemi covid-19. Selain itu, kaum muda atau akrab disebut kaum milenial adalah generasi yang lekat dengan teknologi informasi. “Anak muda, kehidupannya sangat dekat dengan teknologi. Bagiamana teknologi dapat dimanfaatkan untuk menumbuhkembangkan pengawasan partisipatif adalah tantangan sekaigus alasan mendasar digelarnya SKPP daring selain juga menyikapi pendemi covid-19” Urai Afif.

Mohammad Amin, M.PdI Ketua Bawaslu Jawa Timur, mengawali pidato sambutannya menyampaikan bahwa momentum hardiknas patut menjadi inspirasi penyelenggaraan SKPP daring. “Bukan sebuah kebetulan pembukaan SKPP berbarengan dengan hardiknas 2 Mei, Kita berharap agar penyelenggaraan SKPP Bawalu mampu mengambil contoh, mengambil semangat atau ghiroh tentang pembangunan pendidikan di Indonesia” Ungkap Amin. Lebih lanjut, pria kelahiran Sumenep ini menyampaikan bahwa pendidikan demokrasi layaknya yang tercermin pada SKPP bukan semata persoalan umur, bukan semata persoalan menjadi pintar tetapi pendidikan adalah soal kedewasaan. “Ibarat padi Semakin tua semalkin berisi dan menunduk, demikian halnya demokrasi. Maka kontinyuitas SKPP diharapkan mampu merubah pola berdemokrasi secara santun, berkeadaban dan menghormati sesama” pungkas Amin.

Sebagai informasi, SKPP daring terdiri atas 3 sesi utama. Pertama pembelajaran secara audiovisual sebanyak 48 materi. Kedua, Webkusi atau diskusi daring yang akan diampu oleh pimpinan bawaslu propinsi dan Kabupaten kota. Ketiga penugasan dan ujian akhir. Masang-masing sesi akan diberlakukan sistem gugur bagi peserta.

Tag
Berita