Pilih Pantarlih Yang Netral Dan Paham IT, Bawaslu Siap Awasi

Kota Batu (kotabatu.bawaslu.go.id) – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Batu Kamis (26/1/2023) mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Panwaslu Kecamatan Se-Kota Batu bertempat di Kantor Bawaslu Jl Bukit Berbunga 13A Sidomulyo Kota Batu. Rakor yang digelar malam hari tersebut, dimaksudkan untuk membahas progres rekruitmen PKD dan persiapan pengawasan Tahapan. Rakor dihadiri oleh Ketua dan anggota Bawaslu Kota Batu, Kepala Sekretariat serta Ketua dan Anggota Panwaslu Kecamatan Se Kota Batu. Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Kota Batu, Yogi Eka Chalid Farobi, dalam paparannya menyampaikan bahwa Panwaslu Kecamatan harus mulai mengawasi pembentukan petugas Pantarlih. Mengingat, petugas pantarlih ini memiliki tugas penting sebagai pendata pertama daftar pemilih. Validitas daftar pemilih akan ditentukan komitmen kerja dari petugas Pantarlih. “Meskipun tahapan perekrutan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kelurahan/Desa sedang berlangsung. Perlu pula menyiapkan tenaga untuk mengawasi rekruitmen pantarlih, yaitu Petugas Pemutakhiran Data Pemilih yang dilakukan oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS). Saya minta adanya Pengawasan melekat oleh masing-masing Panwaslu Kecamatan,” harapnya. Sebagaimana diketahui, tahapan pembentukan Pantarlih dimulai 26 Januari 2023 s.d 6 Februari 2023. Dimana harus ada 1 pantarlih di tiap-tiap TPS. Dengan demikian, titik kerawanan harus mulai dipetakan, sehingga menjadi fokus pengawasan. "Dalam rekruitmen petugas pantarlih, ada potensi kerawanan ketidaktepatan waktu rekruitmen, ketidakterpenuhan persyaratan calon Pantarlih dan keterlibatan parpol, tim sukses atau pendukung DPD calon pantarlih. Ini semua perlu kita awasi bersama agar pantarlih yang terpilih benar-benar netral dan profesional" urai Yogi Selain itu, penggunaan aplikasi E-Coklit merupakan hal baru dalam pendataan pemilih sehingga keterampilan pantarlih menjadi syarat kunci. "Oleh karena itu, syarat lain, Pantarlih harus bisa mengoperasionalkan Teknologi Informasi, jangan rekrut yang gaptek (gagap teknologi-Red), " pungkas Yogi. (Rif)