Lompat ke isi utama

Berita

Ikhwan : Menjadi Peserta SKPP adalah Bagian dari Sejarah

Sebuah keberuntungan besar menjadi peserta Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif (SKPP) Bawaslu RI. Pasalnya, SKPP merupakan wahana kaderisasi bagi calon penyelenggara maupun pemerhati pemilu yang sangat komprehensif. Materi pembelajaran yang lengkap, sistem yang inovatif dan output yang jelas merupakan keunggunggulan utama dari penyelenggaraan SKPP. Bahkan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI telah menetapkan SKPP bagian dari instrumen pembangunan demokrasi di Indonesia. Ikhwanudin Alfianto, S.Ag, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Provinsi Jawa Timur, dalam motivasinya kepada peserta Webkusi Sesi 8, Kamis 11/6,  menjelaskan bahwa peserta tidak akan rugi dalam mengikuti setiap proses pembelajaran di SKPP. Bahkan akan memperoleh sejumlah manfaat besar di kemudia hari. “Tidak ada suatu hal yang sia-sia ketika kita berproses, sangat beruntung Teman-Teman menjadi peserta SKPP dengan  tahapan yang panjang ini. Ditambah lagi adanya pendemi covid-19 yang melanda” ungkap Ikhwan, sapaan Ikhwanudin Alfianto Lebih lanjut, pria kelahiran Ponorogo ini menjelaskan mental dan pengalaman serta perkawanan menjadi hal sesuatu yang dapat diperoleh dari peserta keikutsertaan dalam SKPP . Ketiga ‘modal’ tersebut tentu sangat bermanfaat pula dalam kehidupan sehari-hari, terlebih dalam penyelenggaraan Pemilu. “Ketika menjadi penyelenggara, pengalaman dan mental sesorang dituntut untuk tangguh. Pengetahuan kepemiluan juga sangat penting untuk dikuasia. Melalui SKPP ini Bawaslu ingin membentuk karakter tangguh kepeada milenial” Urai Ikhwan Ikhwan juga meminta agar peserta terus-menerus belajar tentang kepemiluan dan pengawasan pemilu. SKPP merupakan bentuk kaderisasi tingkat awal. Selebihnya, pembelajaran dapat menggunakan referensi-referensi lain. “ terus asah pengetahuan dari manapun dan kapanpun, SKPP sebagai wadah kaderasi tidak cukup untuk memberikan pengetahuan kepemiluan yang luas. Belajar dan Belajar terus untuk tingkatkan kapasitas maka anda akan dicatat dalam sejarah” pesan mantan Ketua KPU Kabupaten Ponorogo ini. Selain memberi motivasi kepada peserta SKPP, Ikhwan menyampaikan pula 2  (dua) hal penting dalam pembukaan yaitu terkait sejarah pengawasan Pemilu di Indonesia dan jenis-jenis pelanggaran yang ditangani Bawaslu. Paparan narasumber tersebut menjadi pemantik diskusi yang dinamis dengan dipandu oleh moderator Ali Masyhudi, S.Pd. Webkusi SKPP Daring sesi 8 ini, diikuti sebanyak 130 peserta yang terdiri dari Kota Batu, Kota Kediri, Kota Blitar dan Kabupaten Kediri. (YOG)
Tag
Berita